Pages

Kamis, 23 Oktober 2014

Pelangi Setelah Hujan

Pelangi Setelah Hujan






Tak terasa sore menjelma senja, sajikan panorama langit berwarna jingga, bersambut semilir angin yang mulai menggetarkan bulu rona.
Arya menapaki jalan setapak untuk menuju ke istana kecil yang dinamakan rumah di pinggiran kota.Arya adalah seorang pelajar salah satu SMA di Jakarta.Ayahnya bekerja sebagai pemulung walaupun begitu ia tak penah malu dengan teman-temannya.Dan ibunya sakit parah sejak 3 tahun yang lalu dan belum pernah dibawa ke dokter karena tak punya biaya.”assalamualaikum,arya pulang”katanya.”wa’alaikumsalam” seru bapaknya yang sedang sibuk meremukkan kaleng-kaleng yang beliau dapat hari ini.Arya kemudian langsung bergegas ganti baju dan membantu ayahnya meremukkan kaleng-kaleng itu.Sebenarnya Arya tidak mau melanjutkan sekolah lagi karena ia merasa kasihan dengan orang tuanya tetapi ayahnya tidak mengizinkan,ayahnya ingin Arya sukses dan bisa merubah hidup keluarga mereka suatu saat nanti beliau tak ingin anaknya menjadi pemulung sepertinya.


Malam pun berganti pagi sang surya menampakkan cahaya dari ufuk timur dan burung pun bernyanyi di pepohonan menyambut pagi yang cerah ini.Jam sudah menunjukkan pukul 06.15 Arya berangkat sekolah mengendarai sepeda bututnya ia berangkat pagi-pagi sekali supaya tidak telat karena jarak antara rumah dan sekolahnya lumayan cukup jauh.Disetengah perjalanan ternyata ban sepedanya bocor dan terpaksa ia berangkat sekolah dengan berjalan kaki.Sesampainnya di sekolah jam sudah menunjukkan pukul 07.15 dan sekolahnya masuk tepat pukul 07.00 jadi ia terlamabat 15 menit.Pelajaran pertama adalah matematika guru killer.Ia langsung bergegas masuk ke kelasnya.Ternyata si guru killer sudah ada di tempat dan sudah menerangkan beberapa rumus yang membuat pusing para siswanya.Si Arya mengetuk pintu dari luar “assalamu’alaikum maaf pak saya terlambat” ia masih mematung dan menunjukkan wajah polosnya agar si guru killer itu mengizinkan ia masuk.”apa ?! maaf?! Anda sudah terlambat 15 menit nak.Silahkan lari 10 kali mengelilingi lapangan sehabis itu baru saya mengizinkan kamu mengikuti mata pelajaran saya.”Tak pikir panjang Arya langsung berlari mengelilingi lapangan selepas itu ia bergegas kembali ke kelasnya untuk menerima mata pelajaran dari si guru killer tersebut.”Sini kamu!”kata guru itu,arya hanya membalas “iya pak” sambil berjalan mendekati guru killer itu.”kenapa kamu terlambat?gak biasanya kamu begini.Ini bukan Arya yang bapak kenal.”Arya berkata”ta..tadi ban sepeda saya bocor pak.”Arya menjawab pertanyaan guru killer itu dengan gugup.Dan salah satu murid menyahut “mungkin tadi si Arya mulung sampah dulu di rumah-rumah orang kali pak maklum kan dia anaknya pemulung HAHAHA.”Seketika kelas pun menjadi gaduh.”diam!!!”kata si guru killer sambil menggebrak meja seperti Arya Wiguna.”Arya,silahkan duduk di tempat dudukmu”.


Bullyan menjadi makanan sehari-hari Arya di sekolah tetapi itu tak membuat ia minder malah menjadi semangat dan motivasi untuk lebih maju ia ingin membuktikan pada semua orang yang memandang ia sebelah mata bahwa ia bisa menjadi seseorang yang sukses suatu saat nanti.
Saat ia melewati mading sekolah tak sengaja ia melihat sebuah brosur “Lomba Melukis dalam menyambut HUT Perusahaan Bina Sentosa” yang diselenggarakan oleh perusahaan ternama di Jakarta dan hadiahnya 100 juta.Arya ingin sekali mengikuti lomba tersebut karena dari kecil ia suka melukis.Dan kalau ia menang bisa membiayai ibunya yang sedang sakit dan membeli rumah yang lebih layak lagi untuk tempat berlindung ketika panas dan dingin menerjang.Tak pikir panjang ia langsung mendaftarkan diri.


Waktu lomba pun datang Arya mendapat nomer peserta “08”.Lomba diadakan di salah satu mall di Jakarta Pusat.Arya mulai menggoreskan kanvas ke kertas yang sudah di sediakan panitia.Kanvasnya mulai menari-nari di kertas dan menghasilkan lukisan yang sangat cantik yang bertuliskan “Pelangi Setelah Hujan”.Satu jam telah berlalu lukisan Arya sudah selesai.”Dan ini saatnya pengumuman siapa pemenang lomba lukis dalam rangka HUT Perusahaan Bina Sentosa.. dan pemenangnya adalah.............. nomer peserta 08 selamat untuk Arya.”kata pembawa acara tersebut dengan penuh semangat.”silahkan naik ke atas panggung”.Tepuk tangan yang meriah dan teriakan menggema di mall ini.”selamat nak..ini hadiahnya”sang direktur menyerahkan uang sebesar 100 juta kepada Arya.Tak sadar bulir-bulir air matanya pun jatuh karena terharu.Sekarang ia bisa merubah nasib keluarganya.

                                                                                    
-Terkadang Dalam Hidup Ini Kita Harus Melewati Hujan Badai yang Menghadang Supaya Kita Bisa Melihat Indahnya Pelangi-


regards : @delagustinaa

0 komentar:

Posting Komentar

Psychedelic Pointer 4
 

Blogger news

Blogroll

About